081286968485

Antara Benar dan Merasa BenarOleh : Dr. Hasanudin Motivator Religi & CEO Menara Wisata Travel

$rows[judul]

Turki. Hari berganti kembali, semoga yang terlewat menjadi nasihat, dan kesempatan yang diberi kembali menjadi bukti bahwa kita serius memperbaiki. Sungguh, bila kita telusuri setiap gerak, setiap sikap akan meninggalkan pelajaran. Andai diri sigap seharusnya setiap mentari pagi terbit semakin mendewasakan diri.

Setiap kita selalu berusaha melakukan yang benar, namun siapakah diantara kita yang berusaha menyesuaikannya dengan kebenaran ilahi? Setiap kita selalu mengaku siap melakukan kebenaran, namun siapakah yang siap menerima teguran? Siapakah diantara kita yang lebih sibuk memperbaiki kekeliruan daripada membenarkannya?   

Siapa yang menyangka sebuah kekeliruan, Rasulullah SAW pun pernah menilainya sebagai kebenaran. Ketika Rasulullah SAW fokus berdakwah kepada bangsawan Quraisy, si miskin dan Buta Abdullah Bin Ummi Maktum datang ingin bertanya terlihat seolah mengganggu, tabi'at kemanusiaannya pun terlihat Beliau bermuka masam.  Namun saat Allah SWT menegur menurunkan surat 'Abasa, tak sedikitpun Beliau melakukan pembelaan meskipun memiliki alasan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Sungguh, Orang yang rugi bukan yang melakukan kekeliruan, tapi yang tidak mendapat teguran, atau menolaknya dan tersinggung lalu memusuhinya. Sahabat, Carilah teguran, jangan menghindarinya….

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)