Pondok Terong. Membaca judul diatas entah menjadi pertanyaan atau justru renungan, tergantung cara memahami bagi yang membaca. Bisa jadi itu pertanyaan atau malah itu menjadi renungan.
Manakala melihat dari lingkungan keluarga, entah dalam posisi mana kehadiran kita, sebagai orangtua atau anak, seorang suami atau isteri, atau bisa saja sebagai menantu, seberapa manfaat kah kehadiran kita?
Selanjutnya jika dilihat dari lingkungan sekitar dalam skala bermasyarakat, lingkungan RT, RW atau Desa sebesar apa manfaat kehadiran seseorang di masyarakat? Bisa saja kita sebagai aparat atau masyarakat, yang terpenting adalah dapat memberikan manfaat untuk orang lain.
Begitu juga dalam lingkungan bekerja, mungkin kita sebagai pimpinan atau juga hanya karyawan biasa yang sama- sama ingin memberikan manfaat untuk lingkungan pekerjaan. Namun terkadang seorang pimpinan suka salah dalam menilai keberadaan seseorang, seolah-olah yang terlihat pintar dan pendidikan tinggi itu akan memajukan perusahaan, tetapi nyatanya justru mereka yang menghancurkan perusahaan dengan janji manis dan pandai merangkai kata dusta yang membuat perusahaan malapetaka.
Padahal tanpa disadari justru orang yang terlihat kalem, cuek atau bahkan diam itulah yang terkadang membuat perusahaan aman, nyaman dan tentram, kita tidak pernah tahu dalam diamnya seseorang itu ada tasbih, dzikir dan doa yang dipanjatkan tanpa diketahui orang lain.
Dalam hidup ini terkadang banyak terlihat seseorang seperti emas seolah berharga, menyilaukan tetapi tidak memberikan manfaat bagi sesama. Padahal makna kehidupan bukan terletak dari seberapa tingginya nilai diri kita, tetapi seberapa besar manfaatnya diri seseorang untuk orang lain. Manakala kehadiran kita benar-benar dapat memberikan keberkahan dan manfaat bagi orang lain, itulah berarti kesuksesan diri.
Apalah arti kesuksesan apabila tidak bisa memberikan manfaat. Apalah arti kemakmuran manakala tidak bisa berbagi. Apalah arti kepintaran apabila tidak bisa memberi pengetahuan dan inspirasi bagi sekeliling kita. Hidup itu adalah proses ada saatnya kita memberi ada juga saatnya kita menerima, selalu rendah hati saat kita ada yang memuji.
yang patut kita renungi itu bukanlah seberapa manfaat kehadiran seseorang dalam lingkungan kita, tetapi seberapa besar rasa syukur kita bisa hadir bersama mereka. Kehadiran mereka adalah sebagai ladang wujud syukur kita kepada Allah Ta’ala.
Tulis Komentar