081286968485

Pindah ke Lain Hati (bukan solusi).Oleh : AHMAD NURUL IHWAN (Pengasuh Rubrik Catatan Qolbu)

$rows[judul]

Pondok Terong. Malam itu terlihat langit begitu cerah penuh dengan kerlipan bintang gemintang seolah ia mengedipkan mata untukku. Terbayang wajah yang selama ini dirindukan walau terkadang terhalang oleh awan yang melintas. Teringat kekecewaan orang-orang karena ia ingin dihormati atas kehadirannya, namun seolah orang lain mengacuhkannya. Hal ini biasa terjadi diberbagi aspek lingkungan kehidupan.

Sejak tahun 1994 mengikuti beberapa Lembaga, Yayasan atau Organisasi selalu menemukan orang-orang yang ingin dirinya dijadikan panutan, ingin dihormati, ingin selalu didengarkan pendapatnya, intinya ingin dijadikan nomor satu. Manakala ada kehadiran yang lain ia terlihat begitu galau terlihat diwajahnya seolah tidak menyukai. Sering terjadi dilingkungan sekitar, mushola, masjid, majlis taklim bahkan diperusahaan.

Ketika seseorang ingin dihormati itu sah-sah saja, namun sudah menjadi hukum alam ketika kita menghormati orang lain maka akan sebaliknya. Tetapi jika kita ingin dihormati namun tidak mau menghormati orang lain itu hanya mimpi. Kebanyakan orang langsung mengambil kebijakan sendiri pindah ke lain tempat (hati) dengan alasan tidak sesuai harapan. Semestinya yang perlu disadari itu sifat yang ada pada diri sendiri, sifat egois dan ambisi, yang tidak pernah sadar diri.

Dimanapun keberadaan kita mestinya berupaya untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar sembari belajar mengambil hikmah dari lingkungan sosial. Ketika sering diskusi sama Abah Kiyai selalu memberikan wejangan bahwa dalam kehidupan ini mesti banyak belajar minimal 2 (dua) ilmu yang bernilai tinggi, yaitu : 

  1. Ilmu tahu diri. Dengan ilmu tahu diri kita bisa menyadari siapa kita, darimana berasal, dan kemana tujuan akhir.
  2. Ilmu tahu batas. Dengan ilmu tahu batas akan menyadarkan kita kapan harus pergi, kapan harus berhenti dan kapan harus kembali.

Dengan ilmu tahu diri kita akan mengetahui konsep kehidupan orang lain, dan tentunya boleh saja gagal dalam hal lain, tetapi jangan pernah sampai gagal dalam hal tahu diri, karena sifat tahu diri itu akan menyadarkan diri, sehingga akan terhindar dari sifat egois dan sombong serta dapat menjaga diri. Sedangkan ilmu tahu batas akan mengajarkan kita lebih bijak, hidup tenang, aman, nyaman dan penuh makna. Insya Allah.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)