081286968485

Ngaji Maulid Sama Habaib dan Pencinta Nabi Muhammad SAW.Admin Menara Wisata

$rows[judul]

Tebet – Jaksel. Pagi hari yang sunyi namun penuh berkah, Alhamdulillah atas Rahmat dan Karunia Allah Ta’ala dengan hati berniat dan kaki melangkah menuju acara Maulid Akbar Sholat Subuh Jamaah Gabungan se Jabodetabek bersama Para Habaib dan pencinta Nabi Muhammad SAW, Jum’at 19 September 2025 M / 26 Rabi’ul Awal 1447 H yang diselenggarakan Majelis Ta’lim AL AFAF Pusat Pimpinan KH. Habib Ali Abdurrahman Bin Abdurrahman Assegaf yang bertempat di Tebet Utara – Jakarta Selatan, acara dihadiri para habaib, guru, kiyai dan pimpinan pengurus sholat subuh gabungan serta jamaah se Jabodetabek, Nasional bahkan Internasional.  

Pelaksanaan dimulai pukul 03.00 dan berakhir pukul 07.15 WIB, diawali sholat tahajud, dzikir dan do’a bersama dilanjutkan sholat subuh berjamaah, kemudian pembacaan sholawat, sejarah atau riwayat Nabi Muhammad SAW dan tausyiah mauizhotul hasanah seputar sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Tausyiah Maulid yang disampaikan para habaib, dari Solo, Gresik, Tambun, Jakarta, dan lainnya bahkan dari Hadramaut, yang menjelaskan bahwa teladan Nabi Muhammad SAW yang dapat kita petik mencakup sifat-sifat akhlak mulia; seperti jujur (siddiq), dapat dipercaya (amanah), cerdas (fathonah), dan komunikatif (tabligh). Beliau juga teladan dalam kepemimpinan, profesional, sederhana, penuh kasih sayang, sabar, dan toleransi dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai pribadi, pemimpin, pedagang, maupun ayah dan suami. Demi mewujudkan kedamaian dalam kehidupan berbangsa harus saling menjaga dan menjalin silaturrahmi, cinta dan kasih sayang, dan saling menghormati dengan orang lain. 

Dalam sambutan penutup acara Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Pengasuh Majelis Taklim Yayasan Al-Afaf mencontohkan bahwa; “kehidupan Nabi Muhammad SAW sangatlah sederhana, atap rumah yang manakala kita berdiri mengangkat tangan tersundul kepala, alas rumah bukan keramik atau marmer mengkilap tetapi dari tanah pasir, bahkan alas tidurpun bukan kasur busa yang empuk dan harga mahal tetapi dari pelepah kurma. Bukan berarti beliau orang miskin, Malaikat Jibril AS bahkan menawarkan ‘jika engkau mau wahai Muhammad batu-batu ini akan aku jadikan emas permata berlian agar engkau menjadi orang kaya’. Tetapi jawab Nabi SAW; tidak ya Jibril, aku ingin merasakan seperti orang-orang miskin agar aku tahu makna sabar dan syukur. Untuk itulah para pemimpin saat ini baik di pemerintahan maupun swasta belum tentu bisa semuanya mengikuti cara hidup Nabi Muhammad SAW”, jelas Habib Ali. 

Dalam penutup sambutannya, Habib Ali mengutip firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab:21).

Setelah selesai acara maulid, jamaah disuguhi sarapan nasi kebuli kambing yang berlimpah dan penuh berkah, segitu banyaknya jamaah yang hadir mungkin ribuan jamaah semuanya keagian dan menikmati hidangan nasi kebuli. Subhanallahu, walhamdulillah, wala ilaha illallah, Allahu Akbar.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)