Makkah. Mari merenung sejenak di etape pijakan hidup.., sebentar saja, sebelum memulai segala sesuatunya.. renungan kejujuran yang dapat melunakan kerasnya hati, membuka belenggu kunci qolbu, menjernihkan nurani yang terkotori, seperti menatap sebuah cermin, begitulah kita kenali diri apa adanya, jujur menerima bayangan aib dan kekurangan, lalu mulai membenahinya.
Lihatlah kerut di wajah, cahaya warna kulitnya, senyum apa adanya, wajah inilah yang selalu digunakan mengahadapi rekan, kawan juga lawan. Wajah inilah yang mengekspresikan hati, siapa kita sebenarnya.. wajah ini pernah membuat orang senang, tak jarang pula membuat orang terluka.. wajah pernah mengundang fitnah karena pesonanya membuat orang lain berdosa.. wajah ini pula kelak yang akan menggambarkan hasil dari perjalanan hidup saat kematian tiba, lalu wajah inilah yang akan menyaksikan pedihnya neraka, atau menggodanya surga..
Tak pernah kita lupa menatapnya sebelum berangkat.. selalu ingat memolesnya agar terlihat mempesona, tetapi pernahkah kita bayangkan bentuk aslinya? lihat titik hitam, noda dosa yang melekat tak tersapu bersih oleh basuh air wudhu, tak tertutupi tebalnya make up betapapun mahalnya. Temukan Senyum sedihnya yang tak pernah terpuaskan dengan sujud dan tetesan air mata yang membasahinya karena Allah swt, muramnya yang tak pernah terjanjikan oleh menatap wajah Allah Swt, redup Auranyanya yang tak terhibur dengan amal sholeh..
Tataplah wajah kita sekali lagi.. tatap lebih dalam lagi.. inilah anugerah Allah SWT.. cantik atau jeleknya sebenarnya bukan karena parasnya, manis senyumnya bukan karena polesannya, tetapi karena kejujurannya kepada kebaikan.., biarkanlah wajah ini tanpa topeng agar kita dapat mengenalinya dengan baik, topeng yang dipakai hanya akan melupakan kita akan wujud aslinya dan mengelabui orang lain.. wajah tanpa topeng kita di dunia sebenarnya miniatur wajah kita kelak di akhirat.. mari hilangkan kotoran nodanya, basuh dengan air keridhoan-Nya..!
Tulis Komentar