Depok. Subhanallah.. mentari pagi terbit kembali, menempati janji atas taqdir illahi, ia tak pernah menunda tugas, apalagi mengkhianati. Kehadirannya tak ada yang membenci, semoga segar sinarnya memberi pelajaran berarti akan pentingnya menepati janji, agar keberadaan diri dapat saling melengkapi..
Seringkali kita membenci apa yang kita lakukan, atau melakukan apa yang kita benci sendiri, memaki sesuatu yang kita sukai, atau menyukai sesuatu yang kita maki sendiri. Andai kata setiap kekurangan orang lain menjadikan cermin bagi diri, maka tak akan sempat waktu tersedia untuk mencaci orang lain, karena diri kita lebih pantas untuk dicaci..
Betapa sering kita merasa dikecewakan orang lain, lalu dengan mudah memakinya membabi buta. Bayangkan jika semua orang berhak menghakimi, niscaya tidak akan ada yang selamat dari cacian. Mengapa kemampuan mengkritik orang lain tidak dialihkan kepada diri sendiri? duhai seandainya setiap orang disibukan dengan kekurangannya sendiri, niscaya akan jelaslah siapa pelaku kejahatan yang sesunggguhnya..
Tataplah dalam-dalam! Tak akan selesai sebuah kesalahan orang lain hanya dengan cacian, tidak akan bertambah kebaikan diri dengan menghakimi orang lain. Bisa jadi kita mengira orang lain buruk ternyata diri kita jauh lebih buruk, kita sangka kita lebih baik, namun ternyata orang yang kita caci maki jauh lebih baik dari kita! lakukanlah tugas kita dengan baik, Insya Allah kita sendiri yang akan menuai hasilnya..!
(Disarikan dari Q.S. Al Hujurot (49): 11)
Tulis Komentar